EKOWISATA KULON PROGO

"TAMAN LECO" merupakan ekowisata di Kulon Progo dengan nuansa alami dan menarik yang berada di Gunungkelir, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo. Wisata ini dibangun untuk Kalangan Umum, Pelajar, Mahasiswa, dengan fasilitas berupa tempat Camping, outbound dan Penginapan berupa bangunan Limasan untuk Keluarga. TAMAN LECO merupakan wisata satu-satunya di Kulon Progo yang mengoleksi berbagai macam buah dan tanaman Khas DIY dan langka.

Responsive Ads Here

Kamis, 23 November 2017

GSM Lecopark apa sudah mengacu pada Kaidah Ekowisata?


GSM Lecopark apa sudah mengacu pada Kaidah Ekowisata?

Apa itu kegiatan ekowisata? "
Ekowisata adalah bentuk wisata yang memanfaatkan alam sebagai tempat rekreasi, sehingga ekowisata harus perpegang teguh untuk menjaga kelestarian alam tanpa merusaknya sehingga hal ini dapat memberi dampak secara ekonomi dan budava.
Sedangkan menurut lubis (2006), pengembangan ekowisata sangatlah diperlukan dalam proses pembanguan berkelanjutan yang berbasis pada masyarakat. Hal karena dengan mengembangkan ekowisata maka akan tercipta suasana wisata yang alami dan menyenangkan sekaligus secara tidak langsung ekowisata akan memberi edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya konservasi.
GSM Lecopark sebagai salah satu ekowisata di Kulon Progo telah berusaha menyelearaskan dengan prinsip-prinsip dalam penyeleggaraan suatu ekowisata. Prinsip-prinsip yang diterapkan dalam pengembangan ekowisata tersebut adalah :
1. Prinsip Konservasi, dalam pembangunan ekowisata haruslah menganut prinsip koservasi hal ini dilakukan guna memelihara, melindungi, serta berkontribusi untuk memperbaiki sumberdaya alam. Dalam hal ini GSM Leco Park mempunyai program penyelamatan jenis-jenis pohon langka baik yang in-situ maupun ex-situ. Di lokasi ini masih terdapat jenis-jenis pohon local Jawa yang sudah langka. Diantaranya,  Gandri, Sempayang, mangir, Tejo, Kedoya. Jenis-jenis ini masih terpelihara dengan baik. Jenis pohon langka lain dari luar Gubug Selang juga didatangkan untuk melengkapinya, sehingga nantinya kawasan ini akan menjadi semacam arboretum jenis langka. Pada saatnya nanti GSM Lekopark sekaligus akan berfungsi sebagai arboretum jenis langka dan sumber genetik.
2. Prinsip Partisipasi Masyarakat, pengembangan atau pembangunan ekowisata harus didasarkan atas musyawarah dan juga persetujuan yang ada dalam masyarakat. Partisipasi masyarakat lingkup Gubug Selang pada awal pengembangan ekowisata itu Nampak dari kepeduliannya merawat jenis pohon langka yang ada.
3. Prinsip Ekonomi, pembangunan atau pengembangan ekowisata harus mampu memberikan dampak perekonomian, terutama dampak perekonomian tersebut terasa oleh masyarakat di lingkungan sekitar. Hal ini akan terwujud seiring dengan  obyek ekowisata yang makin ramai nantinya masyarakat dapat ikut merasakan kesejahteraannya. Selain pesona alamnya yang elok, potensi lain yang dapat digali dan dikembangkan adalah dari industry tradisional pembuatan gula kelapa maupun gula aren, pengembangan kopi menoreh yang mempunyai aroma dan rasa yang khas bagi penikmat kopi, peroduksi susu kambing etawa serta penyulingan minyak.
4. Edukasi. Dalam kegiatan ekowisata dilakukan dengan memperkenalkan kepada wisatawan tentang pentingnya perlindungan alam dan penghargaan terhadap kebudayaan lokal. Pusat Informasi wisata menjadi hal yang penting dan dapat juga dijadikan pusat kegiatan dengan tujuan meningkatkan nilai dari pengalaman seorang turis yang bisa memperoleh informasi yang lengkap tentang lokasi atau kawasan dari segi budaya, sejarah, alam, dan menyaksikan pentas seni, kerajinan dan produk budaya lainnya. Di GSM Leco Park edukasi kepada masyarakat terakomodasi pada edukasi pengenalan jenis langka Jawa yang mungkin sudah pernah mendengar nama pohonnya namun belum pernah melihat bentuknya.

Kelima prinsip pengembangan ekowisata akan bisa diterapkan , apabila ada sinergi antar stake holder yang terlibat, baik dari pihak pemerintah, pihak pengelola ekowisata, wisatawan dan tentunya masyarakat lokal di sekitar kawasan ekowisata. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar