Mengutip cerita dari Mas Tejo seorang pimpinan salah satu padepokan di Jogja, yang menceritakan betapa syahdunya persahabatan dari dua orang sahabat yang kebetulan tempatnya berada di Bukit Kelir. Kisah ini belum lama sekali terjadi dan dua orang sahabat ini bukanlah orang yang asing bagi masyarakat khususnya masyarakat Jogjakarta. Kurang lebih begini ceritanya :
Seorang cantrik Padhepokan Ki Jogo Darmo bergegas menghampiri Ki
Jogo Darmo alias Bujano alias Pujan yang sedang duduk di gubuk tegalan "
Maaf Ki, seorang pencari burung (pemburu), ingin bertemu "
" Ya, diaturi masuk pendopo dulu, dan tolong buatkan teh gula
batu, setelah membersihkan cangkul ini, saya segera pulang "
Sesampainya di Padhepokan, betapa terkejutnya cantrik Ki Joko
Darmo melihat gurunya sudah duduk bersama si Pemburu yang tidak lain adalah Sri
Sultan HB IX, Raja Yogyakarta.
Tidak banyak yang tahu, bahwa Ki Joko Darmo merupakan sahabat
deket Ngersa Dalem Sri Sultan HB IX.
Gunung Kelir di perbukitan Menoreh tepatnya di dusun Bomas,
Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progro, merupakan salah satu tempat yang kerap
dikunjungi Sri Sultan HB IX. Beliau pandai menyamar sebagai pencari burung
bahkan sebagai pencari rumput saat berkunjung di Padhepokan sekaligus rumah Ki
Joko Darmo. Di lereng Bukit ini terdapat beberapa mata air yang merupakan sumber air air bagi masyarakat sekitarnya, salah satunya yang terkenal dan saat ini menjadi obyek wisata adalah mata air Sungai Mudal. Mata air lainnya adalah mata air Gubug Selang dan Bangki. Di Gunung Kelir inilah Ngarso Dalem HB IX dahulu kerap bertapa, berdoa mohonkepada
Allah SWT agar rakyat Yogyakarta damai sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar