Pemuda sebagai agen perubahan
Kulonprogo, 4 Pebruari 2018
Sistem pendidikan di Indonesia cenderung memfokuskan agar terlahir pemuda yg bisa terserap di dunia kerja. Dengan demikian secara umum banyak pemuda2 yg telah menyelesaikan sekolahnya meninggalkan desanya untuk bekerja di kota. Padahal banyak sekali potensi di tempat asalnya yg bisa digali untuk dapat dikelola mrnghasilkan nilai ekonomi tanpa harus meninggalkan desanya. Jika hal itu tidak dipikirkan, akhirnya justru aset2 potensial di desa tersebut yang memanfaatkan adalah orang2 lain dari luar yang jeli. Contoh hal tersebut seperti yang sudah terjadi di Kulonprogo, dengan potensinya yg luar biasa ditambah dengan adanya bandara internasional yg dibangun di Kabupaten ini. Apa yg terjadi di Kab Kulonprogo tersebut menjadi keprihatinan salah satu LSM yaitu Gerakan Swadaya Masyarakat (GSM) yang mengadakan pembinaan kepada pemuda2 di Dua kecamatan lingkup Kab Kulonprogo yaitu Kecamatan Pengasih dan Girimulyo untuk membentuk karakter yg mandiri dan membangun mental agar pemuda sebagai agen perubahan di dua kecamatan ini bisa memanfaatkan potensi di desanya. Lokasi kegiaatan ini adalah suatu kebetulan di lakukan di Gubug Selang Menoreh (GSM) Lecopark, sama-sama menggunakan inisial GSM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar